BPIP Selenggarakan Diklat Ideologi Pancasila Angkatan III untuk Dosen dan Calon Dosen Pendidikan Pancasila
Denpasar, 27 November 2025 — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kembali menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Ideologi Pancasila bagi dosen dan calon dosen Pendidikan Pancasila. Kegiatan yang memasuki Angkatan III ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah dalam memperkuat pemahaman ideologi negara di lingkungan akademik serta memastikan nilai-nilai Pancasila terus relevan dan membumi di tengah tantangan era modern.
Pelatihan ini mempertemukan para peserta dari beragam perguruan tinggi di Indonesia, baik dosen aktif maupun calon dosen yang tengah mempersiapkan diri mengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila. BPIP menekankan bahwa dosen bukan hanya pengajar materi akademik, tetapi juga pendidik karakter yang memiliki peran fundamental dalam menanamkan nilai kebangsaan, nasionalisme, dan integritas kepada generasi muda. Karena itu, peningkatan kapasitas ideologis dosen dipandang sebagai langkah penting untuk memperkuat ruang pendidikan tinggi sebagai wadah pembentukan warga negara yang kritis dan berkarakter.
Selama pelatihan, peserta menerima materi yang dirancang untuk memperdalam pemahaman filosofis, historis, dan konstitusional mengenai Pancasila. Selain itu, mereka dibekali pendekatan pedagogis dan metodologis agar nilai-nilai Pancasila dapat dihadirkan secara kreatif dan kontekstual dalam ruang kelas. BPIP menekankan bahwa tantangan pengajaran Pancasila saat ini tidak hanya bersifat konseptual, tetapi juga menyangkut kemampuan dosen menyampaikan relevansi Pancasila dalam kehidupan sosial, politik, digital, dan multikultural saat ini. Oleh karena itu, pelatihan ini juga membahas dinamika perkembangan masyarakat, ancaman ideologi transnasional, serta strategi membangun ketahanan ideologis pada mahasiswa.
Penyelenggaraan diklat Angkatan III ini sekaligus menunjukkan keseriusan BPIP dalam menjalankan mandatnya sebagai lembaga negara yang berperan merumuskan, membina, dan mengimplementasikan ideologi Pancasila secara berkelanjutan. BPIP mendorong agar seluruh perguruan tinggi mampu menjadi pusat penguatan nilai kebangsaan, terutama melalui kurikulum Pendidikan Pancasila yang tidak hanya teoritis tetapi juga aplikatif. Kehadiran dosen dan calon dosen dari berbagai provinsi memperlihatkan komitmen nasional untuk menghadirkan pendidikan ideologis yang merata dan tidak terpusat hanya di kota-kota besar.
Pelatihan ini juga menjadi respon atas kebutuhan nyata dunia pendidikan, di mana tantangan digitalisasi, pergeseran nilai generasi muda, serta derasnya arus informasi global menuntut pendekatan pengajaran yang lebih adaptif. BPIP menegaskan bahwa Pancasila harus dihadirkan sebagai nilai hidup yang tidak hanya dihafal, tetapi dipahami dan dipraktikkan. Untuk itu, peran dosen menjadi sangat penting sebagai figur yang mampu menghubungkan idealisme Pancasila dengan konteks sosial mahasiswa, baik dalam kehidupan kampus maupun kehidupan bermasyarakat.
Para peserta diklat menyampaikan apresiasi terhadap program ini karena memberikan ruang refleksi ideologis, kesempatan bertukar pengalaman, serta pembekalan yang konkret untuk pengembangan mata kuliah Pendidikan Pancasila di kampus masing-masing. Dalam penutup kegiatan, BPIP berharap agar para dosen dan calon dosen yang mengikuti pelatihan dapat menjadi garda depan pembinaan ideologi bangsa serta menjadi penggerak utama dalam memperkuat karakter kebangsaan generasi muda di lingkungan perguruan tinggi.
Dengan terselenggaranya Diklat Ideologi Pancasila Angkatan III ini, BPIP kembali meneguhkan komitmennya untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila terus diajarkan, dipelajari, dan diamalkan sebagai fondasi ideologis dalam membangun masyarakat Indonesia yang toleran, berkeadaban, dan kuat menghadapi perubahan zaman.
(meb/meb)
